Melihat anak dapat bergerak dengan aktif di masa awal perkembangannya tentu membuat para orang tua bahagia. Kemampuan anak untuk melakukan hal tersebut berkat perkembangan motorik kasar pada tubuhnya. Yuk, ketahui lebih jauh seputar perkembangan motorik kasar pada anak dalam artikel Medikacarae berikut ini.
Motorik kasar adalah gerakan besar yang dilakukan oleh anak menggunakan otot besar, seperti lengan, kaki, atau tubuh. Gerakan ini umumnya lebih luas dan energik. Gerakan-gerakan yang termasuk ke dalam motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, dan melompat.
Biasanya, keterampilan motorik kasar anak berkembang lebih awal sebelum keterampilan motorik halus. Pada dasarnya, keterampilan motorik kasar terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu:
A. Keterampilan stabilitas: keterampilan keseimbangan
B. Keterampilan lokomotor: keterampilan untuk memindahkan tubuh
C. Keterampilan manipulatif: keterampilan untuk menggerakan suatu benda
Penting untuk diingat, perkembangan motorik kasar pada anak bisa berbeda-beda. Bahkan, sebagian anak dapat mengalami gangguan perkembangan motorik, sehingga membuatnya sulit bergerak dengan terkendali.
Tahap Perkembangan Motorik Kasar Anak
Motorik kasar anak berkembang secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia. Berikut beberapa perkembangan motorik kasar yang terjadi dalam tahap tumbuh kembang anak:
1. Usia 3-6 bulan
Pada usia 3-6 bulan, perkembangan motorik kasar yang umumnya terjadi pada anak adalah ia mampu menahan kepalanya ketika dalam posisi duduk, mengangkat tangan dan kaki saat tummy time, serta menggulingkan badan.
2. Usia 6-12 bulan
Di usia 6-12 bulan, motorik kasar anak yang berkembang adalah dapat duduk sendiri tanpa disangga, merangkak, dan mencoba untuk berdiri.
3. Usia 1 tahun
Pada usia ini, motorik kasar anak yang berkembang adalah anak mampu berjalan dengan satu tangannya dituntun, naik ke kursi yang pendek, menaiki tangga dengan bantuan, dan mendorong atau menarik mainan.
4. Usia 2 tahun
Pada usia 2 tahun, perkembangan motorik kasar anak yang bisa ditunjukkan adalah anak dapat melompat menggunakan kedua kakinya secara bersamaan dan berjalan sendiri meski tubuhnya belum begitu seimbang.
5. Usia 3 tahun
Di usia ini, motorik kasar anak yang berkembang adalah anak mampu melempar bola pada seseorang yang berada tidak jauh darinya, berjalan tanpa terjatuh, dan menaiki sepeda roda tiga.
6. Usia 4 tahun
Saat berusia 4 tahun, motorik kasar yang bisa dikuasai anak adalah berjalan menaiki tangga, berjalan dengan lancar, serta menangkap bola menggunakan tangan dan tubuhnya.
7. Usia 5 tahun
Perkembangan motorik kasar yang terjadi saat anak berusia 5 tahun adalah dapat melompat dengan satu kaki, naik dan turun tangga dengan membawa sesuatu, serta menangkap bola dengan kedua tangannya.
Stimulasi Motorik Kasar anak
Selain kemampuan alami, Bunda dapat membantu stimulasi perkembangan motorik kasar anak dengan beberapa aktivitas berikut:
1. Tummy time
Tummy time atau tengkurap dapat membantu menguatkan otot leher, bahu, dan lengan agar anak bisa mengangkat kepalanya. Memasuki usia 3-4 bulan, otot leher anak akan semakin kuat berkat tummy time sejak dini, sehingga nanti ia bisa mengangkat dan menahan kepalanya sendiri tanpa bantuan.
2. Bermain peran
Bermain peran dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar anak karena ia akan menggunakan tubuhnya untuk menirukan peran yang di dapat. Misalnya, Bunda bisa meminta si kecil untuk berperan menjadi kuda yang berlari sambil merangkak atau burung terbang sambil mengepakan kedua tangannya.
3. Menari
Menari dapat membantu anak untuk menggerakan tangan, kaki, dan tubuhnya secara bersamaan. Meski hanya sebuah tarian abstrak yang ditunjukkan anak, tetapi hal ini bisa membantunya untuk melakukan banyak gerakan.
4. Berjalan di sekitar rumah
Mengajak anak berjalan-jalan di sekitar rumah yang divariasikan dengan gerakan berlari atau melompat bisa merangsang keterampilan motorik kasar anak.
Setiap anak memiliki laju tumbuh kembang yang berbeda-beda. Namun perbedaan ini sangat wajar, terutama jika si kecil menunjukkan perkembangan seiring bertambahnya usia. Tumbuh kembang anak harus selalu Bunda pantau agar jika terjadi masalah dalam perkembangannya dapat ditangani sejak dini.