Sindrom Carpal Tunnel merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami kesemutan, mati rasa, nyeri, atau lemah di bagian tangan. Sindrom ini terjadi ketika saraf di pergelangan tangan tertekan atau terhimpit.
Sindrom Carpal Tunnel adalah kondisi medis yang disebabkan oleh tekanan pada saraf median di pergelangan tangan. Saraf median sendiri adalah saraf yang mengontrol pergerakan dan sensasi pada jari-jari tengah, jari manis, jari kelingking, serta setengah bagian telapak tangan.
Tekanan pada saraf median dapat mengakibatkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, nyeri, dan kelemahan pada pergelangan tangan dan jari-jari yang terkena. Apabila tekanan pada saraf terjadi terus-menerus, lama-kelamaan saraf akan rusak dan menimbulkan gejala yang semakin parah.
Berbagai Gejala Sindrom Carpal Tunnel
Gejala Sindrom Carpal Tunnel dapat berkembang secara bertahap dan bertambah buruk seiring waktu. Gejala-gejalanya antara lain:
A. Kesemutan dan mati rasa pada jari-jari tengah, jari manis, jari kelingking, serta setengah bagian telapak tangan. Gejala ini biasanya terjadi di malam hari dan dapat membuat penderitanya terbangun dari tidur.
B. Nyeri atau rasa sakit pada pergelangan tangan, lengan atas, atau jari-jari. Nyeri ini dapat menyebar ke bahu atau bahkan ke leher.
C. Kelemahan otot pada pergelangan tangan atau jari-jari, membuat sulit untuk memegang atau mengangkat benda-benda kecil.
D. Kehilangan kemampuan untuk membedakan suhu dan kehalusan permukaan benda.
E. Pembengkakan pada pergelangan tangan.
F. Kesulitan dalam melakukan gerakan-gerakan tangan, terutama saat melakukan gerakan yang memerlukan kekuatan, seperti membuka tutup botol atau menarik gagang pintu.
G. Sensasi terbakar pada pergelangan tangan atau jari-jari.
H. Jari-jari tangan terasa kaku atau terasa sakit.
Umumnya, gejala yang dirasakan bisa semakin memburuk di malam hari. Seiring berjalannya waktu, nyeri yang dirasakan oleh penderitanya juga bisa menyebar hingga ke siku dan bahu.
Penyebab Sindrom Carpal Tunnel
Sindrom Carpal Tunnel disebabkan oleh terhimpitnya saraf median. Kondisi ini dapat memengaruhi indra peraba (sensorik) serta gerakan tangan (motorik) penderitanya. Terhimpitnya saraf median bisa dipicu oleh berbagai kondisi berikut:
A. Tulang pergelangan tangan mengalami keretakan
B. Peradangan jaringan ikat di area lorong karpal akibat rheumatoid arthritis
C. Kelebihan cairan atau edema di bagian lengan bawah
D. Penyumbatan di area lorong karpal
Faktor Risiko Sindrom Carpal Tunnel
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami Sindrom Carpal Tunnel, di antaranya:
A. Pekerjaan yang mengharuskan gerakan yang berulang-ulang pada pergelangan tangan, seperti mengetik, memainkan alat musik, atau mengetik pada mesin jahit.
B. Cedera pada pergelangan tangan.
C. Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipotiroidisme, atau obesitas.
D. Kehamilan, karena perubahan hormon dan retensi cairan yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf median.
E. Memiliki keluarga dengan riwayat Sindrom Carpal Tunnel.
Pengobatan Sindrom Carpal Tunnel
Sindrom Carpal Tunnel sering kali tidak membutuhkan pengobatan karena bisa sembuh dengan sendirinya. Jika diperlukan pengobatan, maka penanganan yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan berapa lama pasien mengalami kondisi ini.
Namun, jika gejala Sindrom Carpal Tunnel tak kunjung membaik setelah beberapa minggu, dokter akan memberikan beberapa metode pengobatan berikut:
1. Penggunaan Penyangga Tangan (Wrist support)
Wrist support digunakan agar tangan tetap lurus dan tidak menekuk. Biasanya, alat ini hanya dipasang di malam hari dan digunakan selama kurang lebih 3 minggu.
2. Obat-Obatan
Dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan kortikosteroid. Obat OAINS diberikan untuk membantu meredakan nyeri. Sementara, kortikosteroid diberikan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada lorong karpal, sehingga dapat mengurangi tekanan pada saraf.
3. Operasi
Operasi dapat dilakukan jika berbagai metode pengobatan tidak membuat kondisi penderitanya membaik. Operasi untuk menangani Sindrom Tunnel Carpal dikenal dengan dekompresi lorong karpal. Setelah operasi, tangan pasien akan ditopang hingga setinggi dada. Umumnya, fungsi tangan dapat pulih dalam waktu 1-4 bulan, tergantung pada tingkat keparahannya.
Pencegahan Sindrom Carpal Tunnel
Sindrom Carpal Tunnel sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kondisi ini, seperti:
A. Lakukan peregangan, sebelum dan sesudah beraktivitas
B. Kurangi cengkraman kuat menggunakan tangan
C. Istirahatkan pergelangan tangan sejenak
E. Hindari menekuk pergelangan tangan
F. Pastikan pergelangan tetap lurus ketika tidur
G. Gunakan bantalan ketika menggunakan mouse komputer
Itulah beberapa informasi seputar gejala Sindrom Carpal Tunnel. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama gejala tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan sejak dini sangat diperlukan untuk mempercepat pengobatan dan mencegah terjadinya kondisi berbahaya.