Hematochezia adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami gangguan saluran pencernaan yang disertai dengan adanya darah segar pada feses. Darah segar ini bisa berasal dari saluran pencernaan bagian bawah. Hematochezia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti luka, infeksi, atau kondisi medis yang lebih serius.
Hematochezia tidak selalu menjadi tanda kondisi serius. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, penderita hematochezia bisa kehilangan banyak darah, sehingga berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti anemia, syok, hingga kematian.
Penyebab Hematochezia
Hematochezia dapat terjadi akibat adanya perdarahan di saluran cerna bagian bawah, seperti rektum dan usus besar. Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan:a. Wasir
b. Infeksi usus
c. Polip usus
d. Divertikulitis
e. Kolitis ulserativa
f. Penyakit Crohn
g. Fisura ani atau luka pada anus
h. Tumor jinak pada usus besar atau rektum
i. Kanker usus
j. Kerusakan pembuluh darah pada saluran pencernaan
Faktor Risiko Hematochezia
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hematochezia, di antaranya:a. Usia lanjut
b. Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan saluran pencernaan
c. Minum minuman beralkohol secara berlebihan
d. Sembelit atau konstipasi
e. Perut kembung
Gejala Hematochezia
Gejala hematochezia bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Akan tetapi, gejala utama hematochezia adalah darah segar berwarna merah terang yang keluar bersama feses. Selain itu, ada beberapa gejala yang dapat menyertai hematochezia, yaitu:a. Nyeri atau kram perut bagian bawah
b. Perubahan dalam frekuensi dan bentuk feses
c. Kelelahan
d. Demam
e. Kehilangan nafsu makan
f. Penurunan berat badan
Diagnosis Hematochezia
Untuk mendiagnosis hematochezia, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait gejala yang muncul, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya di bagian anus.Setelah itu, dokter akan meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan feses guna melihat tanda-tanda perdarahan dalam feses. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan jika hasil pemeriksaan mendeteksi adanya darah dalam feses. Berikut beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan dokter:
a. Pemeriksaan darah, untuk melihat apakah pasien mengalami kehilangan darah yang signifikan
b. Kolonoskopi, untuk melihat keadaan usus besar dan rektum
c. Tes pencitraan, seperti CT scan atau MRI untuk membantu dokter melihat kondisi saluran pencernaan dengan lebih jelas
d. Biopsi, untuk mengambil sampel jaringan dan diperiksa di laboratorium
e. Rontgen, untuk melihat kondisi saluran pencernaan dengan bantuan pancaran sinar-X
f. Angiografi dan Radionuclide, untuk melihat kerusakan pada pembuluh darah
g. Laparotomi, untuk melihat sumber perdarahan dengan melakukan bedah perut
Pengobatan Hematochezia
Pengobatan hematochezia bertujuan untuk menghentikan perdarahan, mengatasi anemia, serta mencegah perdarahan berulang. Untuk menghentikan perdarahan, dokter dapat melakukan beberapa metode berikut:a. Endoskopi, dilakukan untuk menghentikan perdarahan di saluran cerna dengan cara memanaskan atau menyuntikkan obat di area perdarahan
b. Angiographic embolization, dilakukan untuk menutup aliran pembuluh darah yang rusak dengan menyuntikkan partikel tertentu
c. Band ligation, dilakukan untuk menghentikan perdarahan dengan cara memasang karet khusus di area pembuluh darah yang pecah
Jika pasien mengalami anemia, umumnya dokter akan memberikan cairan pengganti berupa infus dan transfusi darah. Sementara untuk mencegah perdarahan berulang, dokter akan mengatasi hematochezia berdasarkan penyebabnya. Misalnya, dokter dapat melakukan operasi hemoroidektomi pada pasien yang menderita wasir.
Pencegahan Hematochezia
Pencegahan hematochezia dapat dilakukan dengan beberapa upaya berikut:a. Menjaga kesehatan saluran pencernaan
b. Mengonsumsi makanan yang sehat dan tinggi serat
c. Rajin berolahraga
d. Tidak merokok dan hindari minuman beralkohol
e. Minum air putih dengan cukup
f. Hindari duduk terlalu lama
g. Tidak mengejan terlalu keras ketika buang air besar
Jika pasien memiliki keluarga dengan riwayat kondisi medis yang berkaitan dengan hematochezia, seperti kanker usus, maka perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi penyakit secara dini guna menghindari terjadinya komplikasi.
Dalam beberapa kasus, hematochezia dapat menjadi kondisi yang serius dan mengancam jiwa, terutama jika terjadi perdarahan yang hebat. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala hematochezia, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.