Cokelat memang telah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan, tanpa terkecuali bagi ibu hamil. Konsumsi cokelat dikatakan dapat meningkatkan suasana hati. Seperti yang kita tahu, ibu hamil sering kali mengalami mood swing selama masa kehamilannya. Tetapi, apakah benar jika mengonsumsi cokelat setiap bisa membuat janin menjadi gemuk?
Beberapa penelitian menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi cokelat setiap hari selama masa kehamilannya cenderung memiliki bayi yang lebih besar dan berat badannya lebih tinggi saat lahir dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengonsumsi cokelat.
Penelitian ini juga menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi cokelat hitam mengalami peningkatan kualitas plasenta dan asupan oksigen kepada janin. Namun, riset mengenai hal ini belum cukup banyak. Artinya, keefektifan cokelat dalam membuat janin menjadi gemuk perlu diteliti lebih lanjut.
Dampak Buruk Mengonsumsi Cokelat secara Berlebihan saat Hamil
Selain menyebabkan janin menjadi besar, ada beberapa dampak buruk yang dapat terjadi jika ibu hamil terlalu sering mengonsumsi cokelat, di antaranya:1. Diabetes Gestasional
Mengonsumsi cokelat secara berlebihan dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi pada masa kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadar gula darah di dalam tubuh ibu hamil mengalami peningkatan.Akibatnya, hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh ibu hamil tidak cukup untuk menampung kelebihan gula darah tersebut. Ibu hamil yang mengalami diabetes berisiko melahirkan bayi dengan berat badan yang besar.
2. Mengandung Kafein
Cokelat mengandung kafein dan teobromin, yaitu dua zat yang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Kafein dan teobromin dapat memengaruhi denyut jantung janin dan memicu kontraksi rahim, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau persalinan prematur.
3. Preeklampsia
Terlalu sering mengonsumsi cokelat juga berisiko membuat ibu hamil mengalami preeklampsia. Preeklampsia sendiri adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam urine. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.4. Gangguan Pencernaan
Kandungan kafein dan teobromin di dalam cokelat dapat merangsang sistem pencernaan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, cokelat dapat menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan pencernaan, seperti diare dan perut kembung.5. Berisiko Melahirkan secara Caesar
Jika ukuran bayi terlalu besar, kemungkinan ibu hamil berisiko melahirkan secara caesar. Bila dipaksakan untuk melahirkan secara normal, berbagai komplikasi, seperti perdarahan dan robekan jalan lahir dapat terjadi akibat ukuran bayi yang besar.Batasan Konsumsi Cokelat saat Hamil
Ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi cokelat dan jenis makanan manis lainnya. Bunda dianjurkan untuk mengonsumsi cokelat sebanyak 30 gram atau sekitar satu potong cokelat per hari. Selain itu, pilihlah cokelat hitam yang rendah gula dan rendah kafein. Cokelat hitam juga mengandung senyawa flavonoid yang baik untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Hingga kini, belum ada bukti yang kuat bahwa mengonsumsi cokelat secara langsung dapat menyebabkan janin menjadi gemuk. Meski demikian, Bunda harus tetap membatasi konsumsi cokelat dan pilihlah jenis cokelat yang tepat.
Bila sangat ingin mengonsumsi makanan manis, Bunda bisa menggantinya dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti buah-buahan segar yang sudah dipotong kecil-kecil atau dibuat jus dan smoothies.
Jangan lupa untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan agar setiap tahapan tumbuh kembang janin bisa selalu terpantau dengan baik. Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait pilihan makanan sehat selama hamil.