Melasma merupakan bercak-bercak berwarna kecokelatan atau lebih gelap dibandingkan warna kulit normal. Umumnya, melasma muncul dibagian kulit wajah dan lebih banyak dialami oleh wanita, terutama ibu hamil.
Melasma atau disebut dengan
chloasma biasanya akan muncul disekitar kulit wajah, terutama di bagian dahi, pipi, dan dagu. Namun, melasma bukanlah kondisi yang berbahaya. Tetapi, akan memudar dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan dari dokter.
Terkadang, melasma disebut
mask of pregnancy karena cukup umum terjadi di kalangan ibu hamil. Meski begitu, bercak kecokelatan yang muncul saat hamil biasanya akan menghilang setelah melahirkan.
Penyebab Melasma
Melasma terjadi akibat kulit memproduksi melanin lebih banyak pada bagian tubuh tertentu. Kelebihan melanin ini menyebabkan munculnya bercak kecokelatan atau lebih gelap dibandingkan warna kulit.
Pembentukan melanin secara berlebihan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
a. Paparan sinar matahari
b. Genetik atau keturunan
c. Hormonal, terutama saat hamil, menggunakan alat kontrasepsi hormonal atau menjalani terapi hormonal
d. Penyakit tiroid
e. Stres
f. Penggunaan produk perawatan kulit atau kosmetik mengandung pewangi
g. Paparan sinar UV dari alat penggelap kulit (tanning bed)
h. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang, antibiotik, obat antiinflamasi non steroid (NSAID), dan retinoid.
Gejala Melasma
Melasma ditandai dengan bercak berwarna kecokelatan yang muncul disekitar bagian dahi, pipi, hidung, dan dagu. Pada kasus yang jarang terjadi, bercak tersebut juga bisa muncul di bagian lengan, leher, atau punggung tangan.
Selain bercak kecokelatan pada kulit wajah, melasma tidak menimbulkan keluhan lain, seperti sensasi terbakar, gatal, atau nyeri. Meski demikian, melasma bisa mengganggu penampilan dan membuat tidak percaya diri.
Diagnosis Melasma
Untuk mendiagnosis melasma, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien sedang hamil atau menggunakan alat kontrasepsi hormonal. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit wajah Anda untuk melihat bercak-bercak yang muncul.
Jika pasien dicurigai menderita penyakit lain, maka dokter akan melakukan biopsi kulit. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel kulit pasien untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan Melasma
Melasma yang terjadi akibat perubahan hormon saat hamil umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Sementara, melasma yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu bisa sembuh juga setelah penderitanya berhenti mengonsumsi obat tersebut.
Jika melasma mengganggu penampilan, Anda dapat menggunakan kosmetik untuk membantu menyamarkan flek hitam. Jika cara tersebut tidak cukup efektif, dokter dapat melakukan tindakan pengobatan berikut:
1. Tabir Surya
Paparan sinar matahari pada kulit wajah Anda dalam jangka panjang bisa membuat melasma semakin parah dan memicu timbulnya bercak-bercak yang baru. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter akan menyarankan Anda untuk rutin mengoleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.
2. Obat Oles
Dokter dapat meresepkan obat oles yang menagndung
hydroquinone, tretinoin, vitamin C, atau kortikosteroid. Obat-obatan ini berfungsi untuk membantu menyamarkan bercak kecokelatan di kulit akibat melasma.
3. Chemical Peeling
Apabila melasma tidak dapat dihilangkan dengan mengoleskan tabir surya atau obat-obatan, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani
chemical peeling. Metode ini dilakukan dengan mengoleskan bahan kimia ke area kulit yang terkena melasma.
4. Terapi Laser
Terapi laser dapat dilakukan untuk membantu menyamarkan bercak-bercak kecokelatan yang bekerja dengan cara merangsang pembentukan sel kulit baru. Terapi ini dapat dilakukan jika melasma tidak berhasil ditangani dengan perawatan
chemical peeling.
Komplikasi Melasma
Jika tidak ditangani, melasma bisa mengganggu penampilan dan membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri. Meski begitu, penanganan melasma dengan obat oles juga bisa menimbulkan reaksi alergi dan dermatitis. Sementara, terapi laser untuk mengatasi melasma bisa menimbulkan hiperpigmentasi atau bekas luka.
Pencegahan Melasma
Melasma cukup sulit untuk dicegah, terutama yang disebabkan oleh faktor genetik dan kehamilan. Namun, Anda dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit guna menghindari risiko terjadinya melasma. Berikut upaya yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
a. Lindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan pakaian lengan panjang, kacamata hitam, topi, dan mengoleskan tabir surya SPF 30 atau lebih
b. Pilih produk perawatan kulit yang memiliki tekstur lembut dan tanpa pewangi
c. Hindari perawatan kulit dengan tanning bed
d. Konsumsi makanan sehat yang menyehatkan kulit, seperti ikan, jamur, telur, dan susu
e. Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan kontrasepsi hormonal
Segera periksakan diri ke dokter jika melasma yang diderita membuat Anda menjadi tidak percaya diri. Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika timbul bercak-bercak hitam yang tampak membesar dengan cepat atau menimbulkan rasa nyeri. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab serta memberikan penanganan yang tepat.