PMS pada pria? Memangnya ada, ya? Jangan salah, ternyata pria juga bisa mengalami gejala yang mirip dengan PMS, lho. Istilah ini dikenal dengan irritable male syndrome. Meski tidak berhubungan dengan menstruasi, PMS pada pria ini bisa sangat mengganggu.
PMS pada pria atau irritable male syndrome merupakan istilah yang digunakan pada pria yang mengalami perubahan suasana hati dengan cepat, sehingga pria yang mengalaminya terlihat lebih sensitif. Saat mengalami kondisi ini, para pria akan mudah marah, mudah tersinggung (irritable), mudah gelisah hingga depresi. Itulah mengapa, sindrom ini sering dianggap sebagai kondisi yang mirip dengan PMS pada wanita.
Penyebab Irritable Male Syndrome
Irritable male syndrome terjadi akibat penurunan kadar hormon testosteron di dalam tubuh pria. Pada kondisi normal, kadar hormon ini memang akan berkurang secara perlahan saat berusia 30 tahun. Mendekati usia 50 tahun, kadar hormon testosteron akan terus menurun dan akan semakin sedikit di usia 70 tahun.Hormon testosteron pada pria berperan dalam mengantur libido (gairah seksual), masa tulang dan otot, distribusi lemak, serta produksi sperma. Ketika jumlahnya menurun, tubuh pria akan mengalami perubahan yang signifikan, termasuk keluhan yang mirip dengan PMS pada wanita. Sehingga, irritable male syndrome lebih mirip dengan kondisi menopause pada wanita.
Gejala Irritable Male Syndrome
Tidak hanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah, pria yang mengalami irritable male syndrome bisa mengalami beberapa gejala berikut:a. Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
b. Kurang semangat dan mudah kelelahan
c. Kesulitan tidur atau insomnia
d. Berat badan naik, payudara membesar (ginekomastia), dan perut buncit
e. Gairah seksual menurun
f. Masa otot berkurang
g. Rambut rontok
h. Disfungsi ereksi
Faktor Risiko Irritable Male Syndrome
Selain disebabkan oleh bertambahnya usia, sebenarnya kadar hormon testosteron rendah bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:a. Kelainan bawaan, seperti ketidakadaan testis, kriptokismus, atau sindrom Klinifelter
b. Penyakit kronis, seperti sindrom Chusing, gagal ginjal, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung
c. Pola makan yang tidak sehat
d. Gangguan kecemasan, seperti stres dan depresi
e. Kebiasaan merokok dan kecanduan minum alkohol
f. Jarang berolahraga
Tips Menjalani Hidup dengan Kondisi Irritable Male Syndrome
Akibat berbagai gejala yang ditimbulkan, irritable male syndrome bisa mengganggu kesehatan seorang pria. Bahkan, banyak pria yang mengalami kondisi ini cenderung memiliki masalah dengan pasangannya.Jika Anda sedang berada di fase ini, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk membantu mengurangi gejalanya, yakni:
a. Bicarakan dengan pasangan terkait kondisi Anda dan diskusikan solusi tepat yang bisa diterima oleh Anda dan pasangan
b. Terima keadaan dan akui perubahan yang terjadi pada diri Anda
c. Tenangkan diri Anda dengan melakukan aktivitas menenangkan, seperti mendengarkan musik atau melakukan relaksasi, terutama jika emosi Anda mulai terasa tidak stabil
d. Berolahraga secara rutin untuk membantu meningkatkan kadar hormon endorfin (hormon kebahagiaan)
e. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari agar tubuh tetap sehat
Selain beberapa cara di atas, irritable male syndrome dapat diatasi dengan konsumsi suplemen dan obat-obatan, seperti obat antidepresan, obat anti kecemasan, dan suplemen testosteron. Namun, untuk mendapatkan obat ini Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika disebabkan oleh bertambahnya usia, irritable male syndrome adalah hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, coba terapkan beberapa tips di atas agar keluhan yang Anda alami tidak semakin mengganggu.
Apabila gejala irritable male syndrome yang timbul sudah sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat guna mengatasi hal ini.
