Seks oral merupakan salah satu praktik seksual yang melibatkan area mulut. Sama seperti bentuk aktivitas seksual lainnya, seks oral memiliki risiko dan bahaya bagi kesehatan. Mari, ketahui apa saja bahaya yang dapat timbul akibat melakukan seks oral dalam ulasan berikut ini.
Seks oral adalah posisi seks dimana seseorang memberikan atau menerima stimulasi pada alat kelamin menggunakan bibir, mulut, atau lidah. Riset menunjukkan bahwa sekitar 80% orang yang aktif secara seksual sudah pernah melakukan posisi seks ini setidaknya satu kali.
Meski demikian, seks oral sebenarnya dapat meningkatkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya infeksi menular seksual. Hal ini dapat terjadi karena virus penyebab infeksi yang berada di area kelamin bisa berpindah ke mulut atau sebaliknya.
Berbagai Bahaya Seks Oral
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat terjadi akibat seks oral:1. Infeksi Saluran Kemih
Seks oral juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada wanita. Bakteri yang ada di mulut dapat masuk ke dalam saluran kemih selama aktivitas seksual dan menyebabkan infeksi. ISK dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan bahkan demam jika tidak diobati dengan benar.2. Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit menular seksual ini dapat menimbulkan keluhan di area tenggorokan saat melakukan seks oral. Gejala penyakit menular seksual ini mirip dengan radang tenggorokan, sehingga penderitanya sering kali tidak menyadari bahwa ia menderita gonore.Gonore juga dikenal dengan penyakit kencing nanah karena dapat menimbulkan keluarnya cairan kehijauan, kekuningan, atau keputihan dari penis.
3. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Sifilis muncul dalam beberapa tahapan. Pada tahap awal, gejala yang muncul mungkin mirip dengan flu atau sariawan, lenting, dan terdapat luka pada area tubuh yang terinfeksi.Pada tahap berikutnya, sifilis dapat menyebabkan demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika tidak segera ditangani, sifilis akan masuk ke tahap infeksi laten yang bisa mengganggu fungsi otak, jantung, mata, hati, dan beberapa organ tubuh lainnya.
4. Risiko Kanker Mulut
Oral seks dapat meningkatkan risiko kanker mulut, terutama jika Anda melakukan seks oral secara teratur dengan pasangan yang memiliki infeksi human papilloma virus (HPV). HPV dapat menyebabkan kanker orofaringeal, yang meliputi tenggorokan, langit-langit mulut, dan amandel.5. Herpes
Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus ini dapat ditemukan di area bibir, mulut, dan tenggorokan. Gejala khas herpes adalah lenting yang terasa gatal atau nyeri pada lokasi infeksi. Herpes tidak dapat disembuhkan, sehingga akan ada di dalam tubuh penderitanya seumur hidup.6. HIV
HIV adalah penyakit menular seksual yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga gejalanya bisa muncul di seluruh bagian tubuh. Pada tahap awal, umumnya HIV tidak menimbulkan gejala yang khas. Namun pada tahap lanjut, HIV dapat menyebabkan munculnya penyakit AIDS.7. Cidera
Seks oral dapat menyebabkan cidera pada mulut, lidah, atau tenggorokan jika dilakukan secara kasar atau dengan terlalu banyak tekanan. Cidera ini dapat menyebabkan sakit dan bahkan sulit untuk menelan makanan atau minuman. Selain itu, seks oral yang agresif atau berlebihan dapat menyebabkan cedera pada alat kelamin.8. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit seksual yang menular akibat infeksi parasit. Area infeksi umumnya terjadi di kelamin, namun saat melakukan seks oral, infeksi ini dapat menyebar pada tenggorokan.Pada pria, trikomoniasis dapat menyebabkan keluarnya cairan di area kelamin. Sementara pada wanita, keluhan yang dirasakan adalah area vagina yang kemerahan dan gatal, serta sensasi terbakar saat berkemih.
Untuk mencegah terjadinya berbagai kondisi di atas, Anda perlu melakukan seks oral yang aman dengan menggunakan kondom atau pelindung gigi (dental dam), dan menghindari kontak langsung dengan alat kelamin yang terinfeksi atau memiliki luka terbuka.
Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur guna memastikan bahwa Anda dan pasangan bebas dari infeksi seksual dan masalah kesehatan lainnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang bahaya seks oral atau praktik seksual lainnya.